Ketika anak hendak akan lahir mungkin kita akan sibuk mencari paket aqiqah dan jasa aqiqah yang sesuai dengan budeget kita. Memang kelahiran seorang bayi dalam satu keluarga tentunya adalah hal yang membahagiakan. Dan dalam Islam kebahagian tersebut ditunjukkan dalam satu rangkaian menyambut kelahiran yakni aqiqah, sebagai salah satu bentuk rasa syukur kepada Allah.
Rasa syukur tersebut diwujudkan dengan memotong hewan sebelihan seperti kambinng dan dibagikan kepada saudara, tetangga dan mereka yang mebutuhkan.
Secara Bahasa aqiqah memiliki arti “memotong” yang berasal dari kata Bahasa Arab “al-qat’u”.
Terdapat juga definisi lain aqiqah yaitu nama rambut bayi yang baru dilahirkan.
Menurut istiah, aqiqah adalah proses penyembelihan hewan ternak pada hari ketujuh setelah bayi dilahirkan.
Hal ini merujuk pada hadis Rasulullah yang artinya : “Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ketujuh, dicukur (rambutnya), dan diberi nama. (HR. Tirmidzi no. 2735, Abu Dawud n0. 2527, Ibnu Majah no. 3165).
Dikutip dari fatwa 2015 Majelis Tarjih PP Muhammaduyah, ketentuan aqiqah dirangkum sebagai berikut :
1. Hukum aqiqah adalah sunnah muakkad atau sunnah yang dianjurkan, meskipun pihak keluarga sedang dalam keadaan susah.
2. Aqiqah untuk anak laki-laki yaitu sebanyak dua ekor kambing sedangkan untuk anak perempuan yaitu satu ekor kaming.
3. Aqiqah dilaksanakan pada hari ke tujuhsetelah kelahirannya. Dan menurut para ulama , jika tidak bisa dilakukan pada hari tersebut, maka boleh dilakukan pada hari-hari lain yang longgar dengan batas hingga anak baligh.
Kriteria umum memilih kambing untuk aqiqah
Dirangkum dari Rumasyo, telah disebutkan bahwa syarat hewan kurban untuk aqiqah berdasarkan hadits Nabi sebagai berikut :
Dari Jabir radhiyallahu’anhu, ia berkata, Rasullulah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
“Janganlah kalian menyembelih kecuali musinnah. Kecuali jika terasa sulit bagi kaian, maka sembelihlah jadza’ah dari domba.’ (HR Muslim no. 1963)
Musinnah dari kambing adalah yang telah berusia satu tahun ( masuk tahun kedua ). Seangkan Jadza’ah adalah domba yang telah berusia enam bulan hingga satu tahun. Maka diketahui bahwa syarat umur kambing untuk aqiqah minimal itu 1 tahun, sedangkan untuk domba ialah minimal 6 bulan.
Selanjutnya hewan sembelihan aqiqah harus bebas cacat. Hal ini seperti yang disampaikan Rasullulah dalam hadist yang diriwayatkan Imam Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Hibban berikut ini :
“Ada empat cacat yang tidak diperbolehkan pada hewan kurban :
1. Buta sebelah dan jelas sekali kebutaannya
2. Sakit dan tampak jelas sakitnya
3. Pincang dan tanpak jelas pincangnya
4. Sangat kurus sampai-sampai tidak punya sumsum tulang.”
Lalu mengenai jumlah hewan sembelihan untuk bayi laki-laki berjumlah 2 ekor dan untuk bayi perempuan 1 ekor. Merujuk pada hadits Rasulullah dari Aisyah Radhiyallahu’anhu : Rasulullah bersabda : “Bayi laki-laki diaqiqahi dengan dua kambing yang sama dan bayi perempuan satu kambing.” (HR. Ahmad 2/31,158, 251, Tirmidzi 1513, Ibnu Majah 3163)
Tata Cara Aqiqah
1. Perhatikan waktu yang dianjurkan
Sesuai dengan hadits Rasulullah, waktu yang dianjurkan untuk aqiqah adalah di hari ketujuh setelah bayi dilahirkan. Nambun apabila di hari ketujuh tersebut berhalangan sehingga tidak sanggup menyelenggarakan aqiqah, maka aqiqah dapat dilaksanakan pada hari keemoat belas, atau hari kedua puluh satu. Hal ini wajib dilaksanakan oleh seorang muslim yang mampu melaksanakannya.
Baca juga artikel : https://republika.co.id/berita/qqvyul366/hukum-aqiqah-ketika-sudah-dewasa
2. Mencukur rambut
Mencukur rambut hingga gundul, hal ini bertujuan agar bayi dapat terbebas dari godaan syaitan. Dalam mencukurnya juga tidak boleh sembarangan dan disarankan dimulai dari sebelah kanan ke kiri.
3. Memberikan nama anak
Nama berfungsi sebagai doa sehingga pemberian nama anak ini haruslah nama yang baik pula sesuai dengan harapan kedua orang tua.
4. Menyembelih kambing atau domba
Saat menyembelih aqiqah, terlebih dahulu harus membaca doa menyembelih aqiqah sebagai berikut :
Bismillahi wallahu Akbar. Allahumma minka wa laka. Allahumma taqabbal minni. Hadzihi’aqiqatu…..(sebutkan nama bayi).
Artinya :
Dengan menyebut nama Allah, Allah maha besar. Yallah, aqiqah ini adalah karuniaMu dan aku kembalikan kepadaMu. Ya Allah, terimalah dari kami aqiqah…..(sebut nama anak yang diaqiqahi)
5. Makan Bersama
Setelah kambing aqiqah disembelih dan dimasak, kegiatan makan Bersama ini bertujuan sekaligus dengan kegiatan doa Bersama agar anak yang diaqiqahi akan tumbuh menjadi anak yang sholeh sholehah sesuai dengan doa yang dipanjatkan.
Baca juga artikel : https://republika.co.id/berita/qphj3l430/bolehkah-mengaqiqahi-diri-sendiri
